ﻛﻨﺖ ﻋﺎﺭﻓﺔ، ﺇﻧﻚ ستبعدني
ﻛﻨﺖ ﻋﺎﺭﻓﺔ، ﺇﻧﻚ ﺃﻧـــــﺎﻧﻲ،
Aku tau bahwa kau akan menjauhiku. Aku tau betul bahwa kau memang egois
ﻛﻨﺖ ﺑﻀﺤﻚ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻲ ﻳﻤﻜﻦ، ﺃﻟﻘﻰ ﻓﻴﻚ ﺁﺁﺁﻩ، ﻓﺮﺣﺔ ﺯﻣـــــﺎﻧﻲ،
Aku menertawakan diriku sendiri, karna telah beranggapan bahwa aku akan menemukan kebahagiaan hidupku bersamamu
ﻣﺎ ﺑﻘﻮﻟﺶ ﻗﻠﺒﻚ ﺑﻌﻨﻲ ﻟﻴﻪ؟ ﻣﺎ ﺑﻘﻮﻟﺶ ﻟﻴﻪ ﺧﺪﻋـــــﺘﻨﻲ؟
Aku tak sudi bertanya pada hatimu; kenapa ia mengecewakanku. Aku juga tak sudi bertanya padamu; kenapa kau berpaling dariku
ﺑﻘﻮﻝ ﻟﻘﻠﺒﻲ ﺭﺣﺖ ﻟﻴﻪ، ﻟﻘﻠﺒﻪ ﻋﻤﺮﻩ ﻣﺎ ﺍﺣﺒـــــﻨﻲ؟
Tapi aku yang harus bertanya pada hatiku sendiri; kenapa kau (hatiku) mengharapkan kedamaian dari hati dia, yang selama ini tak pernah mencintaiku
ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ، ﻛﻨﺖ ﺣﺎﺳﺔ، ﺇﻥ ﻗﻠﺒﻚ ﻣﺶ ﻣﻌـــــﺎﻳﺎ،
Sejak semula, aku merasa bahwa hatimu enggan bersamaku
ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ، ﻛﻨﺖ ﺑﺎﻋﻤﻞ ﻧﻔﺴﻲ، ﻣﺶ ﻓﺎﻫﻢ ﺍﻟﺤـــــﻜﺎﻳﺔ،
Sejak semula, aku berpura-pura seolah aku tak faham dengan semua yang terjadi
ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ، ﻛﺎﻥ ﻏﺮﺍﻣﻲ ﻛﺬﺑﺔ ﺣﻠـــــﻮﺓ،
Sejak semula, asmaraku ini adalah kebohongan yang terasa indah
ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ، ﻛﻨﺖ ﺩﺍﺋﻤﺎ، ﺑﺎﺟﺮﻱ ﻭﺍﻫﺮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻬـــــﺎﻳﺔ،
Sejak semula, aku selalu menghindar dan berlari dari kenyataan akan akhir kisah cintaku ini
ﻭﻫﻲ ﺫﻱ ﺍﻟﻨﻬـــــﺎﻳﺔ
Dan inilah akhir dari semuanya
ﻣﺎ ﺑﻘﻮﻟﺶ ﻗﻠﺒﻚ ﺑﻌﻨﻲ ﻟﻴﻪ؟ ﻣﺎ ﺑﻘﻮﻟﺶ ﻟﻴﻪ ﺧﺪﻋـــــﺘﻨﻲ؟
Aku tak sudi bertanya pada hatimu; kenapa ia mengecewakanku. Aku juga taksudi bertanya padamu; kenapa kau berpaling dariku
ﺑﻘﻮﻝ ﻟﻘﻠﺒﻲ ﺭﺣﺖ ﻟﻴﻪ، ﻟﻘﻠﺒﻪ ﻋﻤﺮﻩ ﻣﺎ ﺍﺣﺒـــــﻨﻲ؟
Tapi aku harus bertanya pada hatiku sendiri; kenapa kau (hatiku) mengharapkan kedamaian dari hati dia, yang selama ini takpernah mencintaiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar