Selasa, 15 Oktober 2013

Waktu Itu Laksana Pedang الوقت كالسيف

"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan terlena oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." [Q.S. Al Hijr(15): 3]

Beruntunglah bagi siapapun yang menyadari bahwa waktu adalah modal kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Dan lebih beruntung lagi bagi siapapun yang dikaruniakan kemampuan oleh-Nya menjaga dan mengoptimalkan waktu untuk kepentingan dunianya sehingga menjadi manusia unggul, dan akhiratnya sehingga memperoleh jannah. Sungguh, orang-orang yang bodoh, yang rugi, yang celaka adalah orang yang diberi modal hidup berupa waktu, kemudian dengan modal itu sia-siakan tiada guna, naudzubillah.

Dalam keseharian kehidupan kita, terkadang kita ini memang lucu, lebih sibuk menjaga sendal jepit karena takut hilang dicuri orang daripada sibuk menjaga amanah waktu. Kita juga sering kecewa berat dengan hilangnya barang yang kita miliki, dan anehnya jarang merintih sedih karena kehilangan waktu. Padahal uang ataupun barang yang hilang selain akan mudah dicari , juga akan dengan mudah didapatkan kembali. Semahal apapun harganya, tidak seberapa bila dibandingkan dengan harga waktu yang tidak ternilai harganya dan tidak akan pernah kembali lagi.

Sungguh seringkali kita secara sadar atau tidak, membiarkan waktu yang sangat berharga dicuri oleh hal-hal, kejadian, atau barang yang remeh tak berharga. Padahal Alloh SWT berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, Yaitu …orangf-orang yang berjuang menjauhkan diri dari (perbutan dan perkataan) yang tiada berguna." [Q.S. Al Mukminun (23):1,3]. Berikut ini adalah beberapa hal yang seringkali mencuri waktu kita.

Obrolan Sia-sia

Berbincang-bincang adalah bagian dari nikmat Alloh yang harus kita syukuri sepanjang dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bgai dunia dan akhirat. Tapi sebaliknya akan sangat mencelakakan andaikata tidak dengan niat yang benar, cara yang benar , dan isi yang benar. Oleh karena itu, setiap kita berbicara harus terkendali dengan baik, penuh kesadaran , dan harus berani menghentikannya tatkla obrolan sudah tidak bermutu dan tidak bermanfaat. Kapanpun dan dimana pun , termasuk ketika kita sedang nikmat-nikmatnya berbicara. Cut dan segera hentikan semua obrolan sia-sia kita. Ingat dan waspadalah pada jebakan kenikmatan yang bisa membuat lupa diri dan lalai Rasullulah mengingatkan kita bahwa , "Baiknya Islam seseorang adalah manakala ia meniggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat" (Al Hadis) Artinya, kualitas Islam seseorang itu terletak sejuh mana kemampuan ia meninggalkan hal yang sia-sia.

Acara TV dan Radio

Tidak ada salahnya kita menonton TV atau menyimak acara radio. Yang salah adalah andaikata kita ditipu mentah-mentah oleh acara murahan dan tak bernilai, yang pada akhirnya akan menguras waktu produktif dan waktu potensial untuk masa depan kita. Oleh karena itu berpikirlah , dan hitunglah untung ruginya, manfaat serta madharatnya, janagn terbius oleh sru, tegang, dan menarinya jalan cerita. Berdisiplinlah dalam menonton TV atau menyimak acara radio. Pastikan bahwa kita sudah memprogramnya terlebih dahulu, pilihlah hanya yang benar-benar bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh SWT. Percayalah bahwa tidak akan pernah ada habisnya kalau kita sekedar mengejar dan memuaskan kesenangan dengan menonton TV dan menyimak acara radio yangn kurang bermanfaat. Tampaknya memang seperti yang menyenangkan, tapi sesungguhnya kerugian akibat waktu yang tercuri sungguh sangat menyedihkan.

Hobby Tiada Arti

Andaikata kita sedang melakukan hal-hal yang kita senangi niscaya tak akan terasa lelah, malas ataupun bosan. Selalu saja energi dan semangat kita begitu melimpah-ruah, meluap-luap, dan berkobar-kobar sehingga bisa melumat apapun yang menghalangi. Jikalau yang kita senangi adalah sesuatu yang disenangi Alloh SWT dan juga jelas bermanfaat bagi kepentingan dunia dan akhieat kita , maka

Hal ini adalah suatu keberuntungan besar. Tapi andaikata hobby kita bagi akhirat nanti , maka sudah seharusnya kita memiliki keberanian untuk menghentikannya dan menggantinya dengan kesukaan yang dipastikan bermutu dan memiliki manfaat yang besar. Selalulah pertanyakan pada diri kita ini, apa hobby kita? Berapa waktu kita yang terkuras? Apakah manfaatnya bagi lingkungan dunia , dan akhirat kita? Apakah kerugiannya Adakah alternatif hobby bagi kita yang lebih baik ? Sungguh hanya kejujuranlah yang akan menjadikan jawaban pertanyaan-pertanyaan kita ini bermanfaat. Evaluasilah selalu hobby yang kita tekuni saat ini seobjektif mungkin, sebab inilah sebagian dari pencuri waktu kita.Wallahu a’lam

Keisengan dan Kesenangan Tak Berarti

Pada waktu kita sedang mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang telah direncanakan, seringkali terjadi gangguan baik dari yang kita lihat maupun yang kita dengar. Hal ini biasanya terjadi karena yang kita lihat atau yang kita dengar itu sesuatu yang menarik perhatian, yang akhirnya membelokkan fokus pikiran sehingga pekerjaan utama menjadi terabaikan karena terselingi dengan pekerjaan lain yang tidak direncanakan sebelumnya itu.

Andaikata kita tidak segera meyadari hal yang sering terjadi pada diri kita ini, maka dapat dipastikan, selain tujuan begitu lambat dicapai hasilnya pun tidak akan memuaskan atau bahkan akan menjadi gagal total. Sebagai contoh , pada saat libur kerja atau sekolah, kita merencanakan untuk merapikan kamar tidur kita. Maka,saat hari libur tiba, dimulailah rencana tersebut. Mata pun tertuju pada lemari pakaian sudut kamar. Langkah pertama yang dilakukan adalah membongkar seluruh pakaian dan dikeluarakan semuanya. Saat dibongkar itulah ditemukan album kenangan lama yang isinya berserakan dan kurang terawat,sesaat kemudian kita sibuk melihat-lihat foto dan ingin segera merapikannya.

Terlintaslah dalam pikirannya bahwa agar album foto ini tampil lebih menarik tentunya harus ada variasi isi dari guntingan majalah dan koran atau gambar hiasan lainnya . Maka dicarilah majalah atau koran. Sesudah mencari kesana kemari, maka ditemukanlah majalah serta koran yang dimaksud, dilihat-lihatnyalah isi dari beberapa majalah dan koran tersebut. Ternyata isinya terdapat banyak artikel-artikel dan cerpen-cerpen yang sangat menarik, lalu dibacanyalah sampai tuntas. Disamping terdapat artikel menarik, ada pula resep makanan favorit yang nampak akan begitu lezat dan nikmat, apalagi hari nsudah menunujukkan waktu makan siang. Maka terbayanglah untuk memasak terlebih dahulu sesuai resep yang ada dimajalah. Berangkatlah ia ke dapur dan silahkan bayangkan sendiri hasil yang didapat dari pekerjaan orang yang tidak disiplin terhadap rencananya ini.

Lamunan sia-sia

Hati-hati dengan lamunan. Dan perlu diingat, ada yang dinamakan berpikir dan ada yang dinamakan melamun. Tentu saja keduanya sangat jelas beda dan juga hasilnya. Lamunan adalah melantunya pikiran , melambung tidak terarah jelas, tidak sesuai realitas , dan tidak berpijak pada keadaan dan kenyataan yang sebenarnya.

Terkadang mesum memalukan, terkadang tentang hasil yang mustahil dan tidak memungkinkan , terkadang mendramatisir sehingga sengsara dan nelangsa sendiri. Pendek kata lamunan benar-benar pencuri waktu yang banyak dinikmati orang-orang malang. Adapun berpikir adalah kebalikan dari lamuanan, yaitu berupa proses bekerjanya otak secara terarah dalam memikirkan bagaimana menggapai suatu tujuan sesuai potensi, realitas, dan kenyataan yang ada di lapangan. Untuk itu, kendalikan diri dalam berimajinasi.

Alloh SWT dalam hal ini mengingatkan kita hamba-Nya, "Biarkanlah mereka (didunia ini) makan dan bersenang-senang dan terlena oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." {Q.S. Al Hijr(15):3} Demikian tegas peringatan Alloh, maka selalulah pikiran kita berpijak pada keadaan dan kenyataan. Buatlah struktur pemikiran yang jelas ujung pangkalnya dan bisa disusun menjadi sebuah rencaan yang bisa direalisasikan, Insya Allah tidak akan merugi.

Hati yang busuk

Jika kita termasuk seorang hamba yang berhati bersih maka kita termasuk golongan hamba Alloh yang sangat beruntung. Tapi jika sebaliknya, justru kita memiliki hati yang busuk , naudzhubillah, maka ini adalah suatu yang benar-benar celaka. Sebab orang-orang yang berhati busuk , waktunya , pikirannya, tenaganya,kebahagiaannya, dan hartanya sungguh akan terkuras untuk meladeni perasaan busuknya. Malam hari sulit tidur apalagi untuk tidur nyenyak karena sangat sibuk membayangkan dan membuat rencana busuk. Sedangkan disepanjang hari hatinya penuh kedongkolan , makan tak enak , dunia seakan menjadi sempit sesak karena tak mau bertemu denagn yang didongkolinya. Wajahnya pun akan bermuram durja, kata-katanya penuh sumpah serapah serta kotor menjijikkan. Silahkan anda hitung sendiri berapa waktu dan energi yang habis untuk memikirkan keburukan seseorang yang dibencinya.

Belum lagi waktu yang terkuras untuk merencanakan , menjatuhkan, dan memudarkan nama baik orang yang dibencinya. Bagi orang yang busuk hati ia tidak akan bisa menerima segala prestasi dan kesuksesan yang dibencinya. Dan bayangkan pula andaikata yang ia dengki, yang ia dendami justru sedang tidur nyenyak, makan enak, dan tertawa terbahak-bahak. Sungguh rugilah oarng-orang yang membiarkan kebusukan bersarang di hatinya, sehingga hari-harinya,waktu demi waktunya terkuras hanya untuk meladeni kebusukan hatinya ini.Naudzubillah.Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar